cara menulis daftar pustaka hasil wawancara

cara menulis daftar pustaka hasil wawancara

Ketika Anda membuat sebuah karya tulis, biasanya Anda akan diminta untuk menyertakan daftar pustaka. Apalagi ketika Anda melakukan wawancara dengan seseorang, daftar pustaka yang Anda buat pasti akan berbeda dari daftar pustaka yang biasa Anda buat dari sebuah buku atau jurnal. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat daftar pustaka hasil wawancara.

1. Catat Catatan Wawancara

Catat Catatan Wawancara

Pertama-tama, Anda harus melakukan wawancara dengan benar. Dengan begitu, catatan wawancara yang Anda miliki akan lebih akurat dan berkualitas. Pastikan Anda mencatat setiap kata yang diucapkan orang yang Anda wawancarai, sehingga nanti Anda tidak perlu bingung untuk menuliskannya dalam daftar pustaka. Jika Anda menggunakan perangkat lunak untuk melakukan wawancara, pastikan Anda memeriksa kembali catatan wawancara tersebut untuk memastikan semuanya dicatat dengan benar.

2. Tuliskan Identitas Wawancara

Tuliskan Identitas Wawancara

Setelah itu, Anda harus menuliskan identitas orang yang Anda wawancarai. Identitas ini harus mencakup nama lengkap, tanggal wawancara, tempat wawancara, dan jenis wawancara (misalnya, wawancara mendalam atau wawancara skala besar). Untuk mengetahui cara menuliskan identitas ini, pastikan Anda membaca panduan yang diberikan oleh lembaga atau universitas Anda.

3. Tuliskan Judul Karya Tulis Anda

Tuliskan Judul Karya Tulis Anda

Ketika Anda menuliskan daftar pustaka hasil wawancara, pastikan Anda juga menyertakan judul karya tulis Anda. Ini penting agar pembaca dapat mengetahui apa yang telah Anda tulis tentang wawancara tersebut. Jika Anda melakukan wawancara skala besar, maka judul karya tulis Anda harus menyertakan jumlah orang yang Anda wawancarai, misalnya “Survei Wawancara Skala Besar tentang Pendidikan di Indonesia dengan 500 Responden.”

4. Tuliskan Sumber Wawancara

Tuliskan Sumber Wawancara

Ketika Anda menyusun daftar pustaka, pastikan Anda mencantumkan sumber wawancara. Biasanya, sumber wawancara berupa nama orang yang Anda wawancarai dan tanggal wawancara. Jika Anda melakukan wawancara skala besar, maka juga disertakan jumlah orang yang Anda wawancarai. Misalnya, “Muljono, B. (2017, Juni 5). Survei Wawancara Skala Besar tentang Pendidikan di Indonesia dengan 500 Responden.”

5. Sertakan Tanggal Akses

Sertakan Tanggal Akses

Ketika Anda menuliskan daftar pustaka, pastikan Anda juga menyertakan tanggal akses. Tanggal akses adalah tanggal di mana Anda menyelesaikan wawancara. Hal ini penting agar pembaca dapat mengetahui kapan wawancara tersebut diselesaikan. Misalnya, “Muljono, B. (2017, Juni 5). Survei Wawancara Skala Besar tentang Pendidikan di Indonesia dengan 500 Responden. [Diperoleh pada 2017, Juni 6].”

6. Sertakan Laman Web

Sertakan Laman Web

Jika Anda melakukan wawancara melalui laman web atau media sosial, maka pastikan Anda menyertakan laman web tersebut dalam daftar pustaka. Misalnya, “Muljono, B. (2017, Juni 5). Survei Wawancara Skala Besar tentang Pendidikan di Indonesia dengan 500 Responden. [Diperoleh pada 2017, Juni 6]. Diakses melalui www.example.com.”

7. Sertakan Penerbit

Sertakan Penerbit

Anda juga harus menyertakan nama penerbit dalam daftar pustaka. Penerbit dapat berupa nama orang yang Anda wawancarai, nama organisasi atau lembaga, atau nama jurnal atau media yang menerbitkan hasil wawancara. Misalnya, “Muljono, B. (2017, Juni 5). Survei Wawancara Skala Besar tentang Pendidikan di Indonesia dengan 500 Responden. Diterbitkan oleh Jurnal Pendidikan Indonesia.”

8. Tambahkan Informasi Tambahan

Tambahkan Informasi Tambahan

Anda juga bisa menambahkan informasi tambahan dalam daftar pustaka hasil wawancara. Misalnya, Anda dapat menambahkan nomor lisensi atau alamat laman web yang terkait dengan wawancara tersebut. Hal ini penting untuk membantu pembaca menemukan sumber tertentu yang Anda gunakan dalam wawancara.

9. Periksa Kembali Daftar Pustaka

Periksa Kembali Daftar Pustaka

Setelah Anda menyelesaikan daftar pustaka, pastikan Anda memeriksa kembali untuk memastikan semuanya benar. Periksalah bahwa semua informasi yang Anda tuliskan sesuai dengan sumber yang Anda gunakan dan tidak ada kesalahan penulisan. Jika Anda menemukan kesalahan, segeralah memperbaikinya.

Kesimpulan

Menulis daftar pustaka hasil wawancara memang agak rumit jika dibandingkan dengan menulis daftar pustaka untuk sebuah buku atau jurnal. Untuk itu, pastikan Anda memahami cara menulis daftar pustaka hasil wawancara sebelum Anda memulainya. Dengan begitu, Anda bisa menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat.

LihatTutupKomentar